
Cilukba.co, Metro – Fraksi Partai Nasdem mewakili Badan Anggaran DPRD Kota Metro, Ansori mengatakan ada 3 pergeseran anggaran Pemerintah Kota Metro dari yang diusulkan dengan dasar pertimbangan yang telah disepakati antara Badan Anggaran, Komisi-komisi DPRD Kota Metro serta Fraksi-fraksi DPRD Kota Metro dengan Organisasi Perangkat Daerah Kota Metro yaitu Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, Pembiayaan Daerah.
Pada Anggaran Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Transfer Pemerintah Kota Metro mengalami kenaikan sebesar Rp. 51.578.521.363,- dari anggaran awal sebesar Rp.902.314.090.073,- menjadi Rp. 953.892.611.436,- atau sebesar 5,72% dengan rincian Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari komponen Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
“Pendapatan Transfer juga mengalami kenaikan yang terdiri dari komponen Pendapatan transfer pemerintah pusat dan Pendapatan transfer antar daerah sebesar Rp. 11.745.288.442,- dari anggaran awal sebesar Rp. 667.107.524.000,- menjadi R.p. 678.852.812.442,- atau sebesar 1,76 persen,” jelasnya.
Anggaran Belanja Daerah yang terdiri atas Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Transfer juga juga ikut mengalami kenaikan sebesar Rp. 95.717.093.945,- dari anggaran semula sebesar Rp. 913.314.090.073, menjadi Rp. 1.009.031.184.018,- atau sebesar 10,48 persen.
Dapat digambarkan bahwa ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Metro Tahun Anggaran 2023 mengalami defisit sebesar Rp. 55.138.572.582,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 44.138.572.582,- dari anggaran semula sebesar Rp. 11.000.000.000,-“tuturnya.
Selain itu, pada tahun anggaran 2023 Pemerintah Kota Metro mengalami kenaikan Pembiayaan Daerah yang terdiri atas Penerimaan Pembiayaan serta Pengeluaran Pembiayaan pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp. 44.138.572.582,- dari anggaran semula sebesar Rp. 11.000.000.000, menjadi Rp. 55.138.572.582,-.
“Penerimaan Pembiayaan terdiri atas sisa lebih Perhitungan Anggaran tahun sebelumnya (SILPA) mengalami kenaikan sebesar Rp. 44.138.572.582,- dari anggaran sebelumnya Rp. 15.000.000.000,- menjadi Rp. 59.138.572.582,-. Sementara pada Pengeluaran Pembiayaan terdiri atas Penyertaan Modal Daerah tidak mengalami perubahan dari anggaran awal sebesar Rp. 4.000.000.000,-,” ungkapnya.
Menurutnya, besarnya Defisit yang di alami oleh Pemerintah Kota Metro masih dapat ditutupi oleh sektor Pembiayaan.
Sementara itu, Wali Kota Metro dr. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), M.H.mengungkapkan bahwa berjalannya Tahun Anggaran 2023 Pemerintah Kota Metro dihadapkan pada situasi diharuskannya adanya perubahan Rencana Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang berakibat terjadinya Perubahan Struktur Anggaran, Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2023 sehingga diperlukan perbaikan kondisi keuangan daerah sehingga diharapkan pembangunan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara maksimal dan optimal.
“Pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan sebelumnya sebesar 4,5-5,0 pada perubahan 2023 ini menjadi 4,5% – 5,5%, Indeks Pembangunan Manusia yang pada penganggaran APBD Tahun 2023 ditargetkan sebesar 78,48 pada perubahan anggaran Perubahan Anggaran ini ditargetkan menjadi 78,60, Tingkat Kemiskinan yang sebelumnya ditargetkan sebesar 7,2% pada perubahan ini ditargetkan 7% Tingkat pengangguran terbuka sebelumnya ditargetkan di angka 5% pada perubahan menjadi 4,2% dan Rasio Gini sebesar 0,3 menjadi 0,293,” jelasnya.(Adv)