Cilukba.co, Metro – Petani tembakau di Kota Metro mengeluhkan sulitnya mencari pembeli ketika musim panen tiba.
Pengurus Kelompok Tani Subur Dua Sejahtera, Supriyadi mengatakan, meskipun mendapatkan hasil yang maksimal, para petani masih memiliki kendala dalam memasarkan produk tembakau yang dihasilkan.
“Pada panen kali ini belum ada pembeli yang masuk sama sekali. Saya harap ada distributor yang mengambil hasil produksi kami,” kata dia, Minggu (7/5/2023).
Menurutnya, jenis tembakau yang ditanam merupakan jenis tembakau grompol. Sebab, perawatannya sangat mudah.
“Kendalanya hanya sulit memasarkan tembakaunya. Kalau kendala lainnya itu sangat minim, karena cuaca dan intensitas air yang mendukung. Sehingga, bisa memperoleh hasil yang maksimal,” kata dia.
Senada diungkapkan petani tembakau di 23 Karangrejo, Muhammad Yunus. Meskipun harga jualnya terbilang murah dan terjangkau, tapi penjualannya sangat sulit.
“Untuk penjualannya dari petani sekilonya mulai dari harga 30 hingga 100 ribu. Untuk tembakau ini kami bagi menjadi tiga kelas, kelas 1satu itu kita jual 100, kelas dua itu 50 dan kelas tiganya 30 ribu perkilogram,” ucapnya.
“Untuk kelasnya juga ditentukan dari petikan daunnya. Kelas satu itu tiga daun pucuk, memiliki rasa yang dominan. Kemudian, daun bawahnya lagi dan sampai yang kelas 3,” pungkasnya.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mengaku bisa menghasilkan 4 ton tembakau grompol dari hasil pendampingan ke petani di Bumi Sai Wawai.
Kordinator Penyuluh Lapangan DKP3 Metro, Andreas Sahir mengatakan, dalam penanaman tembakau kali ini, dinas mencatat 4,5 hektar lahan ditanami tembakau.
“Dari 4,5 hektar itu, kita bisa mendapatkan 4 ton tembakau grompol pada musim ini. Artinya, dalam sehektar lahan bisa mencapai 1 ton lebih,” kata dia.
Dia menambahkan, dinas juga tidak mengharuskan para petani untuk menanam satu jenis tembakau saja.
“Jadi kami menyesuaikan keinginan dari petani itu sendiri. Kalau petani ngusulin grompol maka kita disiapkan oleh dinas bibit grompol. Kita juga melakukan pendampingan mulai dari tanam sampai panen. Begitu juga sampai siap untuk dipasarkan,” tambahnya.(rd)