Cilukba.co, Metro–Walikota Metro Wahdi Siradjuddin, memaparkan implementasi program JAMA-PAI saat menjadi narasumber pada Advokasi penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dan Percepatan ODF Provinsi Papua.
“Dalam pembangunan milenium kesatu, dua, tiga dan empat mungkin kita masuk Milenium ketiga ini penting sekali bagaimana kabupaten/kota menyelenggarakan KKS, dimana pintu masuknya adalah ODF 100 persen dan Buang Air Besar Sembarangan sudah tidak ada lagi,” kata dia, via zoom meeting di Rumah Dinas Wali Kota Metro, Rabu (2/11/2023).
Dikatakan Walikota Metro, thun 2024 Indonesia masih mempunyai PR 167 kabupaten/kota yang masih perlu pendampingan untuk menuju kabupaten/kota sehat.
“Penerapannya tentu kita akan bicara tentang individu, masyarakat serta lingkungan yang konteksnya bagaimana dalam sosial budaya, ekonomi, lingkungan, infrastruktur tentunya kebijakan regulasi menjadi sangat penting sekali untuk kita taati dan patut untuk dilakukan. Sehingga individu masyarakat mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan kesehatan yang baik, sehat mental dan spiritualnya yang menunjukan sumberdaya manusia yang sehat,” jelasnya.
Wahdi menekankan, masyarakatnya harus hidup rukun dan damai, sehingga tidak ada gejolak dan konflik. Pemerintah dalam hal ini juga menjaga dan memberikan pelayanan terbaik serta menggerakan masyarakat sehingga pembangunan dapat berjalan di semua aspek dan ada interaksi yang baik dan positif antar masyarakat, dan aktif berpartisifatif.
“Upaya yang penting dilakukan kabupaten kota adalah domain aksi sehat untuk meningkatkan tata kelola hidup sehat dengan menggunakan prinsif kemitraan yang melibatkan semua OPD untuk bertanggungjawa Bagaimana kita juga harus meminimalkan kesenjangan dalam kesehatan dan mendorong pendekatan atau kebijakan dalam hidup sehat dengan meningkatkan kualitas dan akses di bidang kesehatan sehingga pelayanan juga akan menjadi lebih baik,” tambahnya.
Dia menjelaskan prinsip mencapai kota sehat dalam 9 tatanan dan indikator yaitu kesepakan bersama yang dilakukan oleh kabupaten kota dari kondisi dan prakondisi yang ada. Diperlukan komitmen dan keinginan bersama, menjadi cita-cita bersama sehingga mampu menggerakkan masyarakat.
Dalam capaian Kota Metro sebagai kabupaten kota sehat, Kota Metro dalam menyelenggarannya juga mengunakan JAMA-PAI (Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu) merupakan Bahasa Lampung yang memiliki arti gotong-royong dengan 7 pilar. JAMA-PAI bukan hanya bicara tentang kesehatan ibu dan anak saja , tetapi di dalam siklus pembangunan harus berdasarkan dengan siklus kehidupan manusia. Maka apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, itulah yang kita berikan dan bukan berdasarkan kebutuhan pemerintah.
“JAMA-PAI juga bukan hanya terkait dengan kesehatan Ibu dan Anak, serta satu sektor pembangunan saja. JAMA-PAI juga membutuhkan fokus perhatian pada semua sektor pembangunan mulai dari infrastruktur, ekonomi dan pembangunan sosial budaya pada seluruh daur kehidupan. Begitupun pada pembangunan Kota Sehat, Pembangunan Kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh aspek yang berkaitan langsung tetapi seluruh sektor pembangunan dengan menyertakan seluruh stakeholder pembangunan,” pungkasnya.
Sementara, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, menuturkan bahwa kabupaten/ kota sehat merupakan suatu kondisi kabupaten atau kota yang bersih, aman, nyaman, aman dan sehat untuk di huni penduduk. Hal ini dicapai melalui terselenggarannya penerapan seluruh tatanan kegiatan yang terintegrasi dengan disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
“Indonesia telah mengimplementasikan pendekatan kabupaten atau kota sehat sejak Tahun 2005 dengan dasar pelaksanaan peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2005, tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, yang menjadi salah satu indikator dalam RPJPN 2020-2024 sekaligus indikator sasaran strategis Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam rencana strategi tahun 2020-2024,” ujarnya.
Selain itu, Maxi Rein Rondonuw mengatakan semua ini termasuk Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) yang menjadi indikator prioritas. Dan ini merupakan kesepakatan bersama dalam pencapaian SDGs yang harus mencapai 90 persen.(rd)